Jalan Pengampunan

Sahabat yang dirahmati Allah,
Apa yang perlu dibina didalam diri seorang Muslim bukan hanya sikap berwaspada dan berhati-hati dari menjauhi dosa. Malah tidak kurang pentingnya menanamkan sikap yang benar tentang apa dan bagaimana yang harus dilakukan ketika dosa-dosa itu terlanjur. Terdapat beberapa jalan-jalan pengampunan yang dianjurkan oleh Islam yang boleh mengurangkan azab atas dosa-dosa malah bisa menghapuskan semua dosa-dosa yang telah dilakukan.
Di antara jalan-jalan pengampunan itu adalah :

1.Taubat.
Terdapat banyak ayat-ayat Al-Qur’an, yang menyebutkan bahawa taubat itu berfungsi sebagai pengecualian dari ancaman azab yang akan diberikan kepada orang-orang yang melakukan kesalahan.

Firman Allah s.w.t. yang bermaksud :
“kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal soleh, maka mereka itu akan masuk Syurga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun.”
(Surah Maryam ayat 60)

Sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud :“Barangsiapa bertaubat kepada Allah sebelum matahari terbit dari barat, nescaya Allah akan menerima taubat orang tersebut.”
(Hadis Riwayat Muslim)

Taubat yang dimaksudkan adalah Taubat Nasuha. Sebuah taubat yang dilakukan dengan ikhlas dan benar. Bahkan itu adalah termasuk jalan yang paling besar dan luas untuk memperolehi pengampunan dari Allah s.w.t.

2.Istighfar.
Istighfar dan taubat sebenarnya tidak jauh bedanya. Kedua-duanya adalah memohon keampunan daripada Allah s.w.t. Rasulullah s.a.w .beristigfar lebih tujuh puluh kali sehari supaya lidah dan hati sentiasa menyebut dan mengingati Allah s.w.t.

Firman Allah s.w.t. yang artinya:

“Dan tidaklah Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun (istighfar)”
(Surah Al-Anfal ayat 33)

Sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud :
“Sesungguhnya syaitan itu berkata kepada Allah : ‘Demi Izzah-Mu ya Allah, aku tidak akan berhenti menggoda hamba-hamba-Mu selama nyawa-nyawa mereka masih ada dalam jasad-jasad mereka. Maka Allah s.w.t. menjawab. ‘Demi Izzah-Ku dan keagongan-Ku, Aku akan mengampuni mereka selama mereka beristighfar memohon ampun kepada-Ku.”
(Hadis Riwayat Imam Ahmad dan Al-Hakim)

3.Amal-amal Kebajikan.
Amal kebajikan yang dilakukan oleh seorang Muslim akan dilipat gandakan oleh Allah menjadi sepuluh kali atau lebih. Oleh itu amal kebaikan juga akan menjadi salah satu jalan pengampunan atas dosa-dosa kecil.

Firman Allah s.w.t yang bermaksud :
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.”
(Surah Hud ayat 114)

Abu Dzar meriwayatkan dari hadis Rasulullah s.a.w. yang bermaksud :
“Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, dan iringilah perbuatan buruk itu dengan perbuatan yang baik karena ia akan menghapuskannya…”
(Hadis Riwayat Tirmidzi dan Ahmad)

4.Musibah-musibah di dunia.
Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud :
“Sesungguhnya setiap musibah yang menimpa seorang Muslim menjadi penebus (kifarah) atas dosanya. Bahkan sampai terpeleset kakinya, luka di jari jemarinya atau pun duri yang mengenainya.”
(Hadis Riwayat Muslim dari Abu Hurairah)

Sekiranya kita sabar diatas musibah yang datang kita akan mendapat pahala diatas kesabaran kita tadi dan ia menjadi sebagai penebus dosa.Kalau kita berkeluh kesah dan tidak sabar diatas ujian tadi maka kita akan mendapat dosa diatas sifat keluh kesah tadi.

5.Siksa Kubur .
Azab Kubur adalah suatu yang mesti diyakini kebenarannya. Ia juga merupakan salah satu jalan pengampunan yang boleh meringankan azab yang ditimpakan Allah kepada hamba-hamba-Nya kerana dosa dan kesalahan yang dilakukan.Namun begitu azab kubur itu terbagi dua macam ;

Pertama : azab kubur yang dirasai oleh orang-orang kafir selama-lamanya hingga hari kiamat.
Dari Baro’ bin Azib berkata, Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud :
“Kepada orang kafir yang sudah berada di kubur dibukakan suatu pintu yang menghubungkannya dengan Neraka, maka ia akan melihat akan tempat duduknya di Neraka itu sampai hari kiamat.”
(Hadis Riwayat Ahmad)

Kedua : azab kubur yang waktunya terbatas. Azab ini di khususkan kepada dosa-dosa yang dikategorikan sebagai ringan dan disesuaikan dengan tingkat kesalahannya. Sehingga ia menjadi pengurang atau penebus azab yang akan menimpanya di akhirat nanti.

6.Do'a Orang Mukmin.
Do'a dan permohonan ampun dari orang mukmin yang diminta kepada Allah untuk diberikan kepada orang yang berdosa dan melakukan kesalahan. Tak terkecuali yang melakukan dosa itu masih hidup atau sudah meninggal dunia.

Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud :
“Do'a seorang Muslim untuk saudaranya sesama Muslim dengan tidak diketahuinya adalah sangat mustajab. Diatas kepalanya diutus seorang malaikat. Setiap kali ia berdo'a dan memohon kepada Allah untuk saudaranya itu suatu permohonan yang baik, maka meng’amin’kannya. Dan sesungguhnya untukmu seperti yang engkau mohonkan untuk saudaramu itu.”
(Hadis Riwayat Muslim dari Abu Darda’)

7.Hadiah Pahala Untuk Muslim (yang telah meninggal dunia)
Apa yang dihadiahkan seorang Muslim yang masih hidup kepada saudaranya yang telah meninggal dunia. Hadiah tersebut berupa pahala sedekah, haji dan seumpamanya.

Para ulama’ sependapat bahawa apabila meninggal dunia seorang Muslim maka ia masih dapat memperoleh manfaat dari orang yang masih hidup lantaran dua perkara :

Pertama : yang sumbernya dari orang yang mati itu sendiri ketika ia masih hidup seperti amal jariah.
Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud :
“Apabila meninggal dunia seorang anak Adam maka putuslah segala amalannya kecuali tiga iaitu sedekah yang ditinggalkan semasa hidupnya, ilmu yang di manfaatkan dan anak yang soleh yang mendoakan kedua ibu bapanya.”

Kedua : do'a kaum muslimin untuknya, pahala sedekah yang di peruntukkan kepadanya, haji dan lainnya. Ada pun pahala dari amal-amal seperti membaca Al-Quran, zikir dan lain-lain menurut Imam Ahmad dan Imam Abu Hanifah boleh sampai kepada si-mati tersebut kalau memang dihadiahkan kepadanya .

8.Syafa’at Dari Mereka Yang Berhak Memberi Syafa’at :
Diantara jalan pengampunan yang lain ialah syafa’at dari mereka yang diizinkan Allah untuk memberi syafa’at. Syafa’at untuk meringankan atau membebaskan orang-orang yang harus mendapat siksaan di akhirat nanti. Mereka-mereka yang diberi keistimewaan adalah seperti berikut :

Pertama : Rasulullah s.a.w. ; Syafa’at untuk meringankan siksa keatas orang-orang tertentu seperti bapa saudara baginda Abu Talib, begitu juga syafa’at baginda ke atas orang-orang yang melakukan dosa-dosa besar agar boleh dikeluarkan dari Neraka.

Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud :
“Diantara syafa’atku ialah untuk orang yang melakukan doas besar dikalangan umatku.”
(Hadis Riwayat Abu Daud)

Kedua : Para Malaikat, para Nabi-nabi dan orang-orang yang beriman ;
Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud :
“…maka para malaikat telah memberi syafa’at, para nabi sudah memberi syafa’at, orang-orang beriman telah pun memberi syafa’at… maka tidak ada lagi kecuali Zat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kemudian setelah berkata demikian Allah mengambil dengan sekali genggaman-Nya itu dari Neraka orang-orang yang belum pernah berbuat kebaikan sedikitpun…”
(Hadis Riwayat Muslim)

Namun begitu, syafa’at hanya berlaku untuk orang-orang yang memang dihatinya ada Tauhid meskipun sebesar atom.Syafa’at tidak berlaku untuk mereka yang memang harus kekal dalam Neraka seperti orang-orang kafir. Maka jika begitu kita mesti berhati-hati jangan sampai terjejas akidah kita kepada Allah s.w.t.

9.Ampunan dan Kemaafan Allah s.w.t. diluar Safa’at-Nya.
Ini adalah jalan pengampunan terakhir.Keampunan daripada-Nya yang boleh meringankan atau menghapuskan sama sekali azab yang sepatutnya di terima oleh sesaorang yang melakukan dosa dan kesalahan didunia.

Firman Allah s.w.t. yang bermaksud :
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syrik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari itu (syirik), bagi siapa yang dikehendaki-Nya.”
(Surah An-Nisaa’ ayat 48)

Sahabat yang dimuliakan,
Ini adalah jalan pengampunan yang terakhir. Semuanya bergantung kepada kehendak Allah s.w.t..Untuk mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki selain daripada dosa syirik.Adapun mereka yang tidak diampuni dosanya maka mereka terpaksa memasuki Neraka terlebih dahulu untuk membersihkan keimanannya daripada kotoran dosa-dosanya.

Jalan-jalan pengampunan telah dihamparkan di hadapan kita. Terpulang pada kita sejauhmana kita memerlukan pengampunan itu. Sebelum pertanyaan itu diajukan kepada umat Islam sebagai sebuah komuniti justeru ia terlebih dahulu pasti diajukan kepada diri-diri insan Muslim.

Firman Allah s.w.t yang bermaksud ;
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada Syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”
(Surah Ali Imran ayat 133)

Semoga bermanfaat.

sumber:Catatan Akhi Abu Basyer

0 comments:

Post a Comment

 
SketsA Informasi © 2010 | Designed by SketsaInfo |